Kamis, 12 Juli 2012

RANGKAIAN ALAT PENDORONG

RANGKAIAN ALAT PENDORONG


a. MOTOR POKOK. Motor pokok gunanya untuk memutar propeller. Motor pokok dari sebuah kapal biasa terdiri dari turbin uap, turbin gas atau motor diesel.

b. RODA GIGI REDUKSI. Roda gigi reduksi gunanya untuk mengubah putaran motor pokok yang tinggi menjadi putaran yang rendah, yang sesuai dengan RPM propeller yang dipakai. Roda gigi reduksi diperlukan sebab propeller akan mencapai effisiensi yang tinggi, bila berputar pada putaran yang rendah, sedang apabila propeller berputar cepat, akan kehilangan effisiensinya.

c. LANDASAN DORONG. Landasan dorong gunanya untuk menerima daya dorong dari proses propeller dan diteruskan ke badan kapal. Seperti diketahui, dengan berputarnya propeller maka akan timbul daya dorong. Gaya dorong ini akan diteruskan oleh proses propeller, supaya gaya dorong ini tidak mendorong motor pokok, maka dipasanglah landasan dorong yang berfungsi menerima gaya dorong tersebut sehingga pada motor pokok tidak bekerja gaya aksial.

d. LANDASAN DUKUNG (saft bearing). Landasan dukung gunanya ialah menjaga agar rangkaian poros propeller, tetap lurus dan untuk menyangga berat poros.

e. POROS PROPELLER. Poros propeller gunanya untuk meneruskan putaran motor pokok kepropeller. Dan untuk meneruskan gaya dorong dari propeller, kebadan kapal melalui landasan dorong. Pada setiap kapal jarak dari motor pokok sampai propeller adalah sangat panjang, bila dibandingkan dengan poros propeller (jarak ini bisa mencapai 50 meter pada kapal-kapal besar). Oleh karena itu maka poros propeller tidak dibuat dari satu batang, tetapi terdiri dari beberapa batang yang di sambung satu dengan lainnya dengan perantaraan flexible kopling. Untuk proses propeller yang berdiameter 200 mm keatas dibuat berongga (tidak pejal) untuk mengurangi beratnya.

f. PROPELLER. Propeller ini gunanya untuk menimbulkan daya dorong. Prinsip kerja dari propeller ini adalah sebagai berikut, dengan berputarnya propeller maka propeller ini akan menghisap air yang ada didepannya, disemprotkan kebelakang kapal. Dengan adanya air yang mengalir kebelakang ini (gaya aksi) akan timbul gaya reaksi arahnya berlawanan yang menekan daun propeller. Gaya reaksi inilah yang disebut gaya dorong dan oleh propeller diteruskan ke poros propeller kemudian dengan perantaraan landasan dorong diteruskan kebadan kapal. Dari beberapa pecobaan dan pengalaman maka ditarik kesimpulan, bahwa propeller yang ideal ialah propeller yang diameternya besar, tetapi putarannya rendah. Hal ini dapat diterangkan sebagai berikut : seperti diketahui bahwa kerja propeller adalah menghisap air yang ada didepannya dan disemprotkan kebelakang kapal, sedang apabila propeller berputar terlalu cepat, maka dikuatirkan akan dicapai suatu keadaan dimana volume dari air yang disemprotkan, akan lebih besar dari volume air yang dihisap. Sehingga didepan propeller akan terjadi suatu ruangan yang hampa udara, yang akan mengakibatkan daun propeller bisa patah dikarenakan propeller berputar terus, sedang tidak air yang disemprotkan.

g. STERN TUBE. Stern Tube (tabung poros propeller) ialah suatu pipa yang dilalui oleh poros propeller, ditempat poros menembus badan kapal. Untuk mencegah masuknya air laut kedalam lambung kapal melalui stern tube ini, maka disekeliling poros pada stern tube ini diberi paking (bearing) yang terbuat dari lignum vitar (kayu pok) yang bersifat mengeluarkan lendir semacam minyak apabila kena air laut.

h. KEMUDI. Selain bagian-bagian tersebut diatas, dibelakang propeller terdapat suatu alat disebut kemudi. Kemudi ini gunanya adalah untuk membelokkan kapal. Sedang prinsip kerjanya adalah sebagai berikut seperti kita ketahui kerja propeller adalah menyemprotkan air kebelakang kapal, apabila kemudi dalam keadaan lurus, maka tidak akan terjadi gaya apa-apa. Sedang apabila kedudukan kemudi kita belokkan, maka aliran air tadi akan menekan daun kemudi yang mengakibatkan buritan kapal bergerak kesamping, sehingga kapal berbelok. Jadi apabila sebuah kapal berbelok maka yang berbelok lebih dahulu adalah buritannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar