Rabu, 11 Juli 2012

Antara Sholat Dhuha dan Aktivitas Kerja

Antara Sholat Dhuha dan Aktivitas Kerja




Aktivitas kerja yang diiringi dengan sholat dhuha merupakan satu keseimbangan yang dapat memberikan kemudahan terhadap datangnya rezeki dari setiap usaha yang sedang dijalankan. Maka dapat dimaklumi ketika ada seseorang yang benar-benar melakukan shalat dhuha hingga dia takut jika lupa tidak melakukannya. Sebab ia mengalami perasaan seakan-akan telah kehilangan gairah dan semangat ketika beraktivitas apabila tidak melakukan shalat dhuha.

Lain pula dengan seseorang yang pernah lupa meninggalkan sholat dhuha, ia berkata “aku sangat takut sekali karena telah lupa melakukan shalat dhuha sehingga ketakutan ini mempengaruhi pada hasil kerja hari ini”. Satu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri ketika sebagian orang yang sedang beraktivitas mencari rezeki kemudian diiringi dengan shalat dhuha orang itu mempunyai harapan agar Allah memberikan kemudahan dalam rezeki.

Dalam ajaran islam motivasi itu memang diserukan, bahkan diposisikan sebagai baris pertama dalam seruannya. Karena pada prinsipnya tujuan tersebut merupakan salah satu penentu dari kapasitas iman seseorang yang pada kenyataannya membawa pada grafik naik turun nilai keimanan. Bisa jadi mereka yang sedang bekerja tetapi hasil pekerjaannya tidak sesuai harapannya. Selanjutnya hal yang demikian bisa menurunkan kapasitas iman begitu pula sebaliknya bisa jadi mereka yang sedang bekerja dan hasil kerjaannya sangat memuaskan sehingga dapat meningkatkan iman seseorang. Prediksi ini tidak bisa dipungkiri dan sulit disangkal, walupun terkadang tidak terjadi pada diri anda, namun bisa saja terjadi pada teman, famili dan tetangga anda. Jika tidak percaya, hal ini bisa ditanyakan kepada mereka.

Tetapi bukanlah dengan iman (yang dimaksud iman disini adalah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa), seseorang akan mengerjakan apa yang dikehendaki oleh Allah hal ini seperti yang sudah dijelaskan dalam firman-Nya. “Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”.(QS. Asy-Syura : 52).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar